Hai, namaku Kris. Sebulan ini aku menginstall aplikasi pelangi, gak usah disebutin ya, kalian pasti udah pada tahu kan.
Sebenarnya apa sih tujuanku install aplikasi ini? Ya, pasti kalian juga udah tahu, aku cuma pengen cari temen ngobrol. Thats it.
Meskipun ada yang tanya, ML mau gak? Hmm... di bio udah aku tulis sih cari temen ngobrol yang asyik yang bisa bikin nyaman.
Tapi di aplikasi ternyata banyak hunter, chat untuk ngajakin ML. Hmm...
##
Tahun ini aku udah berusia 25 tahun. Aku pertama jalin relasi di usia 18 tahun, pas kelas XII SMA. Setidaknya udah 8 tahun aku eksis di dunia pelangi.
Makin kesini, aku kayak makin selektif gitu nyari temen, kalau sekalinya chat langsung ngajakin ML gitu, hmm... pasti udah aku cuekin, gak peduli kayak apa tampangnya.
Apa ya, kayak gak ada fellnya gitu. Aku pengen mulai jalin relasi awal yang lebih mengalir.
Pertama, aku ingin tahu profil sekilas dia, lalu merasa nyaman saat chat, terus ketemu itupun ya ngopi bareng, jalan gitu, gak tiba-tiba making fun.
Aku udah beberapa kali making fun sama orang yang baru kenal, baru pertama meet up, dan kayak gak ada fell, gak puas plus berasa aneh gitu.
Bayangin aja, sekali chat, baru tahu nama dan mungkin umur, lalu ketemuan dan makin fun. Kayak ganjil aja gitu.
Gak pernah ngobrol, gak pernah asyik-asyikkan bareng, tiba-tiba ngelakuin begituan.
##
Sampai akhirnya aku kenal seseorang, dia kayaknya asyik dan dewasa gitu.
Kami meet up dan dia tipe yang hangat banget, perhatian dan bisa jadi pendengar yang baik. Tipe god boy atau mas mas emesh gitu.
Dia bahkan gak pernah bahas soal making fun, mungkin dia takut aku gak nyaman.
Lalu kita pun jalan bareng, bercanda bareng, gitu lah pokoknya, sampai aku ada fell yang beda. Apa aku jatuh cinta ya?
Sampai anehnya, pada suatu saat justru aku yang pertama ngajakin dia making fun.
"Fuck me," bisikku, saat kami sedang berdua di dalam kamar kosnya.
Dia tampak terkejut, tapi aku yang kayak agresif gitu, dan tanpa ba bi bu langsung meluk dia. Aku ngerasa nyaman dan sayang banget sama dia.
"Katanya kamu gak mau having fun?" sanggahnya.
"Iya, kalau belum kenal," jawabku.
Dia megang kepalaku dan dengan lembut kami berciuman, aku agresif banget sampai dia kewalahan.
"Ayok, aku emut ya," pintku sambil memegang pahanya, hendak membuka resletingnya.
Tapi dia menahan tanganku.
"Jangan."
"Kenapa?"
Tiba-tiba aku tersadar, kok aku jadi agresif banget ya?
Aku menjauh darinya dan rebahan di atas ranjang sambil memainkan ponsel. Aku bisa seagresif ini sama orang yang udah nyaman banget. Duh.
Padahal, kami belum jadian, belum jadi BF.
##
Sesampainya di rumah, aku masih merenungi itu, tapi entah kenapa aku senyum-senyum sendiri.
Dari dalam tas, aku keluarkan sempak bekas pakai miliknya yang tercium pesing. Aku mulai berfantasi, coli sambil endus-endus sempaknya.
Gilak ya. Aku tipe yang jual mahal banget, tapi sekalinya udah jatuh cinta bisa ampe kayak gini.
0 Komentar