#1
Aku tiba di sebuah hotel bintang 4 dengan ojol. Kunaiki tangga dan langsung menuju lantai 4. Di sana seseorang telah menunggu di dekat gym center.
Lalu kamu bersama-sama menuju lantai 21. Hanya tamu yang bisa mengakses lantai ini karena harus menggunakan guest card.
Klienku kali ini adalah seorang bos muda sebuah perusahaan jasa. Usianya 5 tahun lebih tua dariku. Dia sudah menikah, dijodohkan oleh ayahnya dengan anak perempuan koleganya.
Namun dia tak terlalu menceritakan detail kehidupan pribadinya.
"Just focus on you," tegasnya.
Baiklah.
-00-
Bos muda itu mendesah manja. Tubuhnya telentang, tangannya meremas sprei dengan kuat, matanya terpejam, dengan wajah meringis.
"Akh... akh... akh..."
Hanya itu yang kudengar sepanjang kami menuntaskan dahaga rasa. Lebih dari 90 menit aku berperan sempurna menjadi top.
Di balik jendela kaca yang tertutup, kusandarkan tubuh sembari menikmati segelas anggur merah.
Bos muda itu masih di kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang penuh keringat dan sperma.
"Kamu gak mandi?" tanyanya.
Aku menggeleng. Tubuhku sudah kering lagi karena AC ruangan. Tugasku sudah selesai, dan aku akan pamit.
"Kenapa gak tidur aja di sini malam ini?" cegahnya.
"Sesuai perjanjian aku tidak menginap, kan?" sanggahku.
Bos muda itu mengangguk, tapi dia mendekat ke tubuhku yang masih telanjang.
"Satu aja," ucapnya.
Lalu tangannya memegang penisku dan mengulumnya. Kontol yang semula layu jadi menegang kembali.
Dia menjilat, mengulum, menggesek-gesekkan di pipinya, berharap keluar cairan putih kental kembali. Padahal, sudah 2 kali aku mengeluarkannya tadi saat kami bersenggama.
-00-
Di muka pintu, dia menyelipkan sebuah amplop di saku jaketku.
"Tip tambahan," bisiknya.
Lalu aku berjalan keluar, memasuki lift dan langsung memencet tombol L alias lobi.
Driver ojol sudah menanti di dekat gerbang, langsung aku menuju koskosan.
Aku lebih nyaman tidur di kosku sendiri, darpada di hotel. Itulah mengapa aku tak pernah mau menerima ajakan tidur, karena kita tak tau apa yang akan terjadi saat kita tidur.
Lagipula, aku tak mau tidur dengan klien. Aku hanya sebatas menjalankan peranku sebagai pemuas hasrat, aku tak berminat mengisi kesepian mereka.
Aku melakukan ini hanya untuk uang. Itu aja.
Baca serial berikutnya
0 Komentar