Dia Cowok Krispi: renyah dan gurih - Cerpen pelangi


Dia terjatuh saat pertandingan, kami sebagai tim medis dari PMR sekolah langsung menandunya keluar.

"Bagian sini," jelasnya sambil meringis kesakitan.

Aku pijat pelan, anak ini bertubuh kecil, tapi keras. Hmm...

-00-

"Nanti aku anterin kamu pulang," tawarku ke Alfin.

Dia hanya mengangguk, motornya dititipin kantin Pak Amin. Alfin kubonceng menuju rumahnya.

Aku menuntunnya sampai masuk ke dalam.

"Kok sepi banget?"

"Kan aku di rumah sendiri," jawabnya sambil menyalakan lampu bagian tengah.

"Terus?"

"Gpp udah biasa."

Aku menghela nafas.

"Kamu jalan aja kesusahan gitu."

Aku pun memutuskan untuk lebih lama di rumahnya, setidaknya sampai ia selesai makan malam dan istirahat.

"Emang gpp kamu disini?" tanya Alfin.

"Gpp aku kan anak PMR," jawabku.

"Apa hubungannya. Haha."

Kami tertawa. Lalu aku bantu Alfin membuka kaosnya. Tangan yang masih dibalut kain membuat Alfin kesulitan bergerak dan ia masih merasakan sakit.

Hmm.. aku melihat betapa padetnya badan Alfin, plus otot perutnya yang terbentuk indah, meski gak sixpack amat.

"Celananya juga?" tawarku.

Alfin tampak malu-malu. Tapi dengan lekas aku membukakan celananya dan melucuti sampai dia cuma pakai sempak doang.

"Santai aja kali fin, aku anak PMR udah biasa kok nolong orang gini," ucapku, lalu aku menuju dapur untuk menyiapkan makan malam sembari Alfin mandi.

"Bisa mandi sendiri kan fin?" godaku.

Alfin cuma nyengir aja. Tapi ya pada akhirnya aku lah yang bantuin dia pakai baju, termasuk pakain sempak. Hmm...

-00-

Setelah makan malam, aku pamit pulang.

"Dah malem nih fin, aku balik dulu ya."

"Gak nginep sini aja?" tawarnya.

"Gak lah, kan besok pake seragam pramuka, aku harus tetep balik, besok kamu istirahat aja dulu, aku yang ijinin di sekolah."

"Ok, thanks banget ya."

-00-

Malam ini bayangan Alfin masih melintasi pikiranku, sambil rebahan tiba-tiba aku senyum sendiri pas inget saat bantuin dia buka kaos dan celana, atau pas ngelepasin sempak basahnya habis mandi.

Saat itu aku gak kepikiran macem-macem, cuma setelahnya aku ngerasa lucu aja ya.

Aku udah berteman sama Alfin sejak SD, kamu satu kelas dulu, cuman pas SMP kami beda sekolah dan ketemu lagi pas SMA, tapi beda kelas.

Alfin aktif sebagai anak basket, aku di PMR, dan cuma sering kagum ngeliatin dia main.

Secara postur, Alfin sebenernya lebih kecil dariku, tapi dia lincah sejak dulu, mukanya manis pula. Badannya kurus tapi padet dan atletis gitu. Dia kurus tapi tipe kurus yang enak dilihat.

Njiirr... kenapa aku jadi bayang-bayangin Alfin ya? Aku juga lihat penisnya yang bagus, meski masih tidur, tapi keliatan gede. Mungkin bener ya kata orang-orang kalau cowok kurus itu kontolnya gede. Haha.

-00-

Sepulang sekolah, aku mampir rumahnya Alfin, dia tadi wa minta dibeliin ayam krispi. Aku sih gak keberatan toh rumahku satu arah dengan rumahnya.

Di ruang tengah, Alfin lagi nonton anime, sendirian. Kasihan ya. Ortunya kerja di luar kota dan mungkin pulang sebulan sekali.

"Kamu tadi gak mandi pagi dong fin," godaku.

Dia cuman nyengir aja.

"Hmmm... ayam krispi kesukaanku nih," ucap Alfin antusias.

Iya Fin, kamu juga kesukaanku. Batinku, sambil senyum-senyum sendiri.

"Kenapa senyum-senyum ndiri kamu."

Aku terkesiap.

"Eh, enggak.. yuk makan ni cowok krispi."

"Hah."

"Eh ayam kripsi."

Hahaha... kami pun tertawa ngakak.

By Daniel

Posting Komentar

0 Komentar