Yang terbersit dalam ingatanku saat melihat foto pernikahan Agung adalah adegan di atas ranjang yang pernah kami lakukan.
Banyak yang memuji kegagahan Agung, badan berotot, postur tinggi dan tampak sempurna sebagai lelaki.
Di foto prewed pun dia juga terlihat maskulin, banyak cewek terpukau sama kegagahannya. Uh.
***
"Kamu vers kan?" tanya Agung.
"Iya, kenapa?"
"Bisa ngefuck dong?" lanjutnya.
"Bisa," jawabku.
Itu potongan chat pertama kami, saat baru bertukar nomor whatsapp dari aplikasi pelangi.
Aku gak berpikir panjang, saat itu aku emang terpukau sama agung, suka perut sixpack dan badan atletis, juga wajah manisnya.
Dibandingkan aku jelas agung lebih proporsional, bahkan andai kami jalan pasti aku yang dikira botnya.
Tapi aku tak peduli role apapun, yang penting aku bisa ketemu agung dan make it fun with him.
Nyatanya justru aku yang lebih sering, bukan lebih sering, malah aku yang selalu jadi top kalau lagi having fun sama dia.
Aku tak keberatan, toh roleku emang vers, mungkin lebih dominan sebagai vers top.
Kuingat udah 4 kali aku ngefuck agung, ya aku inget banget, semuanya gak pake kondom. Sebenarnya itu tidak sehat dan sangat beresiko.
Aku ingat desahan agung yang manly banget saat digenjot, dan itu membuatku senang. Anehnya aku gak pernah minta gantian.
Sampe klimaks dan spermaku keluar, muncrat di dalam lubang rectumnya, agung akan merapatkan pahanya dan menahanku untuk tak lekas mencabutnya.
"Keluarin sampe maksimal," bisiknya.
Agung ingin spermaku masuk ke dalam sampe mentok, biar gak ikut keluar pas ku cabut penisku.
"Rasanya anget di dalam," ucapnya.
Having fun berikutnya aku memahami ritme itu dan agung kubuat bergelinjang di atas ranjang dengan genjotanku.
Seperti biasa, kumuncratkan spermaku dengan maksimal dan kutahan agak lama, enak banget ternyata ngetopin si agung.
Andai dia cewek mungkin udah hamil sejak muncratan pertama dulu.
***
Terakhir kami having fun sekitar 4 bulan lalu, durasinya lumayan panjang, tapi aku gak tau kalau dia ternyata akan menikah.
Setelah adegan ngewek biasanya kami ngobrol santai, agung sambil menyesap rokoknya.
Dia manly banget kalau pas posisi gitu, dan entah kenapa dia mempercayakan tubuhnya padaku.
Aku bahkan tak pernah berekspektasi kalau agung bakal kujamah berkali-kali, bahkan menanamkan sperma ke tubuhnya.
Di dalam tubuh agung mungkin masih ada spermaku, yang keluar lewat genjotan. Dia tipe yang sangat tertutup tapi sekalinya deket sama orang bisa sangat intim.
Bahkan tak ada yang mengetahui kedekatan kami, oh ya aku sendiri gak bisa ngeklaim dekat sama agung. Kami hanya ketemu untuk having fun.
Agung biasanya wa dan dia langsung ngajak: main yuk. Anehnya tanpa mikir panjang aku langsung mengiyakan. Haha.
4 bulan kemudian
Setelah dia menikah, entah kenapa aku ngerasa kesepian. Mungkin gak ada lagi wa buat ngajakin "main yuk" yang selalu aku nantikan.
Padahal aku gak bisa berharap, toh kami emang gak ada hubungan apa-apa, selain cuma teman fun.
"Ping, pa kabar? Lama gak main nih."
Picuk dicita ulam pun tiba. Agung berkirim pesan, gak tau rasanya seneng banget, dalam bayanganku langsung muncul adegan genjot dia dalam posisi doggy, butterfly dan deep fuck, lalu ngecrot di dalem.
Arghhh.... tapi dia sekarang suami orang.
By gerald
0 Komentar