Mondy sudah berbaring tanpa busana, kedua paha terbuka, bantal cokelat menumpu pantatnya.
Lubang anusnya berdenyut saat melihat fio memelorotkan sempak dan tampak batang coklat kemerahan yang mengeras.
Di sampingnya, aldo juga mulai melepas kaos dan celana jeans yang ia kenakan. Perut kotak-kotaknya membuat mondy semakin gelisah.
Di sudut yang lain, gery juga sudah telanjang meski masih berbalut handuk tipis.
"Aku dulu ya," ucap fio.
Ia mendekat ke mondy, merendahkan tubuh, dengan lembut memeluknya.
Lubang mondy sudah siap sedia dihujam dan batang fio sudah berlumuran pelumas.
Dari belakang, gery dan aldo memerhatikan sambil mengelus penis masing-masing yang telah mengeras maksimal.
Desahan mondy memicu letupan hasrat yang kian menjadi-jadi, hampir 5 menit pertama dan fio mencabut penisnya.
Kini giliran aldo, dengan gaya yang sama, dengan lubang yang telah basah, punya aldo sedikit lebih besar namun itu tak cukup berpengaruh bagi mondy.
Dia tetap ngangkang manja sambil mendesah lirih. 5 menit berikutnya giliran gery, dan mondy telah menemukan puncak rasa nyamannya.
"Enak gerrr... arghhhh....," ucapnya di sela mendesah.
Gantian, fio kembali mengambil posisi namun ia mengangkat kedua kaki mondy, menekannya dengan kedua lengan.
"Arghh...," teriak fio.
Mondy merasakan rembesan hangat di perutnya. Mungkin fio telah keluar.
Fio mencabut penisnya yang telah basah berlumur sperma. Di antara mereka bertiga, fio emang paling cepat keluar.
Jadi permainan berikutnya hanya bergantian gery dan aldo.
- 00-
Fio kembali sambil membawa 4 kotak makanan siap saji, aldo sudah duduk santai, hanya tinggal gery yang masih menyetubuhi mondy.
"Cepet selesein, kita makan bareng," pinta fio.
Setelah fio klimaks, dia memutuskan untuk keluar beli makanan. Mondy digilir aldo dan gery, namun aldo menyerah di genjotan keempat.
Setelah itu, tinggal gery dan mondy sampai keduanya klimaks bersama dan saling berpagut mesra.
- 00-
Setelah makan, mondy bersantai di pinggir kolam renang, sambil menyeruput lemon tea kesukaannya.
Pantat dan kakinya terasa pegal, namun 4s hari ini cukup ia nikmati, apalagi sesi bersama gery.
Fio menyusulnya sambil membawa secangkir kopi, gery dan aldo tertidur di ruang tengah. Ini adalah liburan mereka berempat di villa, dan hanya mondy bottomnya.
"Gak capek?" tanya fio.
"Capek lah," jawab mondy.
Mereka berbincang ringan, sebelum mondy memutuskan untuk berenang sejenak menyegarkan badan.
Mondy berbadan slim, tampak atletis, perut rata dengan garis-garis yang menawan, dia cukup manly meski rolenya boti.
Fio mengaguminya sejak lama, dan hari ini adalah tawaran darinya kepada mondy.
Sembari berenang, pikiran mondy justru terpaku pada gery, cowok terakhir yang bertahan dan genjotannya membuat spermanya muncrat.
Dari ketiga top barusan, bagi mondy gery lah juaranya, meski dari segi ukuran penis aldo paling besar, dan dari segi bentuk badan fio paling ideal.
B E R S A M B U N G
0 Komentar