"Bro umur lu berapa?"
"25 tahun."
"Pernah nyocol gak? Masa cuma dipake buat pipis?"
-00-
Dandi membuatku berpikir keras setelah pertemuan malam itu. Dia bercerita beberapa pengalamannya sebagai top yang udah naklukin banyak boti.
Kami kenal di sebuah grup wa dan akhirnya kopdar sama beberapa orang. Itu adalah kopdar sesama top.
Mungkin orang lain akan melihat jika kopdar itu adalah kumpulan cowok pada umumnya, padahal kami gay, bedanya kami semua gak yang feminim.
Mungkin agak berbeda dengan kumpulan boti yang serba feminim dan orang akan langsung menjudge kalau mereka gay.
Kami semua bisa dibilang cowok manly atau gesture cowok pada umumnya, padahal ya semua belok.
Dandi cerita kalau dia mulai nyocol sejak umur 17 sama temen sekelasnya, sekarang dia udah 24 tahun.
Rio juga bilang kalau umur 20 udah berani nyocol, meski amatiran dan bikin botinya kesakitan.
Deri juga begitu, dia nyocol sejak umur 19 tahun, mungkin cuma aku yang belum pernah nyocol.
"Tapi lu yakin lu top? Kan gak pernah nyocol," timpal dandi.
Merekapun ngetawain aku, ya faktanya aku emang belum pernah nyocol, bahkan bfan pun belum pernah, padahal di antara mereka mungkin aku yang paling tua.
Tapi kalau ditanya, apa roleku? Ya aku jawab top, meski belum pernah nyocol, jika misalkan memilih peran saat berhubungan intim aku prefer ke top alias yang nyocol.
"25 tahun cuma buat pipis?" gurau rio.
Njiir.. pertemuan itu jadi ajang ngetawain kepolosanku yang selama 25 tahun belum pernah nyocol.
-00-
Di depan cermin, aku melucuti seluruh bajuku dan melihat diriku telanjang, sebenarnya aku punya penis yang cukup standar.
Kalau diinget lagi, kesempatan nyocol itu sering aku dapatkan. Misalnya saat kenalan sama boti di aplikasi.
Dia bilang kalau bot dan interest sama aku, dia bahkan mau main ke kosku. Tapi justru aku yang ragu dan gak siap.
Juga pernah ada boti yang main ke kosku, dan dia mulai sok akrab dengan memegangi kakiku, memberi sinyal. Tapi sampai larut malam aku gak ngerespon dan dia pun milih pulang.
Aku emang grogi dan malu buat melakukan begituan, gak tau kenapa ya.
Tapi bukan berarti kalau penisku cuma dipake pipis, soalnya aku juga pernah coli, meskipun pasti beda rasanya coli sama nyocol.
"Nyocol itu sensasinya beda bro, rasanya dijepit itu ... uhhh...," jelas dandi.
Dia juga nyeritain kalau saat nyocol itu perlu penis yang keras dan kuat.
"Kalau lembek susah masuknya, hahaha," lanjutnya.
Belum lagi genjotnya, menyesuaikan posisi yang enak agar mendapatkan kenikmatan maksimal.
Jangankan nyocol, diemut aja aku belum pernah, jangankan diemut, dipegang aja belum pernah.
-00-
Di grup chat tersiar kabar bahwa dandi sakit, kami pun menjenguknya dan dia terlihat drop.
Sebulan kemudian dia sehat kembali namun seperti ada yang berbeda.
Dia akhirnya cerita kalau positif HIV, dan harus rutin konsumsi ARV. Tapi dia minta keep silent.
Aku kaget, soalnya dia terlihat sehat-sehat aja, dandi malah menyarankan kami kalau main jangan lupa pengaman.
Jadi, selama ini dia gak pernah pakai pengaman?
"Pernah sih, tapi ada beberapa boti yang minta dikeluarin di dalam," jelasnya.
Beberapa boti? Dandi ternyata udah main sama banyak boti, bahkan katanya tak terhitung.
Dalam hati aku bersyukur karena gak pernah nyocol, diusiaku yang udah 25 tahun.
Aku emang belum pernah sih rasanya nyocol, mungkin enak kali ya, meski resikonya besar.
By ifan
0 Komentar