Selama ini role top identik dengan cowok manly, begitupun sebaliknya, cowok manly dianggap lebih cocok berperan sebagi role top.
Namun ada beberapa cowok manly yang memilih role bottom, di antara mereka ada yang awalnya top namun ada juga yang emang pure bottom.
Lalu, kenapa sih mereka memilih role bottom, yuk simak:
1. Penasaran saat melihat ekspresi bottom
Ada yang awalnya top, dan pernah having fun, namun melihat ekspresi bottom yang mendesah keenakan, rasa penasarannya pun muncul.
Biasanya dia akan melakukan dengan role top atau vers, awalnya memang tak langsung jadi pure bottom.
Dia akan mencari kenalan vers, dan andai gak nyaman jadi bottom dia bisa gantian atau switch jadi top.
Di antara mereka memang tidak semua otomatis beralih jadi bottom, malah ada yang balik jadi top karena menurutnya lebih nyaman jadi top.
Tapi ada juga yang beralih menjadi bottom karena merasanya nyaman dan enak jadi bottom.
Sebenarnya itu sangat bergantung dengan partnernya. Namun inilah salah satu alasan kenapa cowok manly kemudian memilih role bottom.
2. Kurang kasih sayang
Faktor kedua juga banyak terjadi. Mereka yang tak mendapat kasih sayang yang cukup dari kedua orang tuanya, entah karena broken home, sibuk kerja bahkan diluar negeri, hingga yatim piatu.
Memang itu tak menjadi faktor terbesar, namun ia bertemu dengan sesosok pria yang kebetulan role top dan menjadikannya bottom dalam relasinya.
Awalnya dia tak terlalu berorientasi pada role, namun seiring waktu dia digiring sebagai bottom dan ia pun menikmatinya.
Meskipun menjelang dewasa di antara mereka banyak beralih menjadi vers atau top, namun tak sedikit juga yang tetap nyaman menjadi bottom terutama mereka yang lebih menyukai top yang usianya lebih tua.
3. By order
Open b.o dan banyak kliennya adalah top, akhirnya dia menjadi bottom demi tuntutan tersebut.
Mereka yang biasa open b.o kemudian menjadi seprofesional mungkin menjadi bottom agar kliennya puas.
Seiring waktu, dia pun ternyata lebih expert sebagai bottom dan memutuskan untuk menjadi pure bottom, meskipun gesturenya manly banget.
4. Masokis
Selain karena insting, masokis emang tipe yang lebih nyaman menjadi obyek, terlepas gesturenya sangat manly.
Namun rata-rata mereka justru lebih suka digagahi atau dijamah oleh cowok yang tidak lebih manly dari mereka.
Mereka, meski gesturenya manly banget namun justru tak menyukai cowok manly.
Mereka lebih suka cowok yang slow, kalem bahkan feminim dan mereka menikmati sebagai obyek (masokis), merasa sangat nyaman dan nikmat saat dijamah dan disetubuhi oleh cowok lain yang tak lebih manly darinya.
Bahkan, pada kasus tertentu ada yang ingin digagahi anak kecil belasan tahun, misalnya digenjot anak SMP.
Ia membiarkan tubuh manly dan berototnya jadi obyek dan digagahi mereka.
0 Komentar