Hai, gue mau cerita kisah unik ini. Ini kisah antara gue sama Aldri, BF gue.
Suatu malam, karena gabut seharian di rumah karena harus WFH plus ada PPKM, gue install lagi aplikasi Walla. Saat itu gue kenalan sama nick cowok_baik.
Seperti biasa, gue gak suka tukeran foto, apalagi trade pic. Gue maunya VC, biar jelas satu sama lain dan gak ada tipu-tipu.
Dan saat kita VC, alangkah kagetnya saat tau ternyata itu nicknya Aldri. Tau gak loe semua siapa Aldri? Dia cowoknya mantan gue, si Nina.
Ya, gue emang pernah punya pacar cewek namanya Nina (bukan nama asli). Kita jalan kurleb 8 bulanan dan udah pernah having fun. Tapi akhirnya kami putus, memilih pisah dengan baik-baik.
Kira-kira dua bulan setelah kami pisah, gue tau kalau si Nina punya pacar baru, si Aldri. Saat acara ultah sahabat, kami bertemu dan Nina kenalin gue ke Aldri.
Ya, meski si Nina pernah jadi pacar gue, tapi kan itu masa lalu. Semua baik-baik aja. Gue juga ucapin selamat buat Aldri.
Sejak putus sama Nina, gue emang belum terpikir buat punya pacar lagi. Gue santai aja dengan kesendirian gue.
Gue tau app walla juga dari iklan di FB, entah gimana ceritanya tu notif bisa lewat beranda gue, sepertinya ada algoritma yang kebaca karena beberapa temen FB gue emang anak-anak gay.
Gue buka-buka dan sebenarnya pengen tau aja, penasaran gimana sih dunia gay yang relasi cowok sama cowok.
Awalnya gue emang ngira kalau straight. Gue gak terlalu suka sama cowok, maksudnya ya ngeliat cowok yang kulitnya kasar dan brewok gitu, gue gak terlalu suka aja.
Tapi anak-anak di walla ternyata mulus-mulus, apalagi yang uke. Si Aldri cowoknya mantan gue juga mulus, tipe oppa korea. Gue juga heran kenapa si Nina berselera sama cowok mulus kayak Aldri yang secara fisik sangat berkebalikan sama gue. Ya entahlah, mungkin dia penasaran.
Saat kami ketemu di walla, langsung kami tukeran nomor wa dan saling ngobrol. Gue tanya ke dia, si nina udah loe apain aja? Aldri cuma ketawa.
Aneh ya, kita ketemu di app gay tapi saat ngobrol yang dibahas cewek.
"Nina juga sering cerita soal kamu," ungkapnya.
"Ha, cerita apa?" tanyaku penasaran.
"Ya all everything about you lah, mulai dari badan atletis, sama bentuk penis."
Kami pun tertawa. Si nina ternyata banyak muji gue di depan pacar barunya bahkan saat mereka having fun.
"Terus kenapa kalian pisah?" tanya Aldri.
"Dan kenapa kami harus tetep bersama?" tanyaku balik.
Aldri pun mengaku saat Nina cerita soal gue, justru itu yang bikin dia sange.
"Anjir, jadi lu gak sange sama nina?"
Aldri cuma ketawa.
1 bulan kemudian
Gue dengar Aldri udah putus sama nina. Ya, itu bisa kutebak. Nina itu cewek petualang dan gampang bosan. Mungkin dia udah bosan sama Aldri.
Tapi hubungan gue ma Aldri tetep lanjut, masih sebagai friend. Sampai akhirnya Aldri minta ketemu dan gue welcome aja dia dateng ke kos gue.
Saat itulah, gue dan aldri melakukan sesuatu. Gue juga kalap kenapa sampai mau. Badan aldri mulus banget kayak cewek, meski perutnya ada lekukan dan dadanya bidang. Aldri punya badan atletis plus kulitnya putih.
Kami cuddle, sampai akhirnya aldri nawarin bagaimana kalau sucking and fucking.
"Tapi siapa yang jadi ceweknya?" tanyaku.
Kami diam sejenak. Kami berdua sama-sama cowok yang udah pernah fuck satu cewek yang sama.
Tapi aldri bersedia mengalah. Dia jadi bottom, i do it. Sebelumnya kita cari tutorial dulu gimana biar gak sakit.
"Ini bukan the first kok bagi gue," akunya.
Jadi, aldri pernah jadi bottom sebelumnya. Malam itu kami having fun, entah kenapa aku menikmatinya, tak kalah nikmat saat sama nina.
After having fun, gue pun nembak aldri buat jadi bf gue. Dia menerima. Kami bf an, dan kami juga mantan kekasih dari satu orang yang sama. Sungguh unik.
0 Komentar