Jangan sampai sp3rma menumpuk, ini 3 resiko yang harus diwaspadai


Setiap hari tubuh laki-laki memproduksi sperma, namun mungkin jarang yang membayangkan bagaimana jika sperma terus diproduksi dan menumpuk di dalam tubuh?

Sebenarnya, sperma secara alami akan dikeluarkan oleh tubuh, terutama usia puber hingga sekitar usia 22 tahun, para pria mengalami mimpi basah.

Mimpi basah punya variasinya masing-masing, tergantung pikiran orang, ada yang bermimpi sedang berhubungan intim, ada juga yang tiba-tiba keluar seperti kencing.

Mimpi basah adalah siklus alami pengeluaran sperma ketika sudah menumpuk di dalam tubuh. Namun rata-rata pria berhenti mimpi basah pada usia di atas 22 tahun.

Faktornya antara lain karena self touch atau onani yang dilakukan intens, umumnya para pria melakukan onani setiap 2 hari sekali.

Terlebih jika sudah menikah dan punya pasangan, intensitas berhubungan intim itulah yang membuat para pria berhenti mimpi basah.

Artinya, proses pengeluaran sperma yang sebelumnya melalui mimpi basah, berganti dengan onani dan berhubungan seksual dengan pasangan.

Lalu, bagaimana mereka yang jarang melakukan onani dan berhubungan seksual, namun juga tidak mimpi basah? Apa dampak dari penumpukan sperma tersebut?

1. Spermatokel

Dilansir dari alodokter.com, dampak dari penumpukan sperma bisa memicu spermatokel, disebut juga sebagai kista spermatik atau epididimis, letaknya di atas testis.

Spermatokel berupa benjolan yang kian hari kian membesar. Seperti kita tahu, makin lama sperma tidak dikeluarkan, maka akan semakin mengental dan bisa menyatu dengan cairan lain di dalam tubuh yang menyebabkan pembekuan.

Sejauh ini belum diketahui pasti apa penyebabnya, bisa jadi terjadi penyumbatan atau penumpukan jenis cairan tertentu.

2. Sulit konsentrasi

Sperma yang menumpuk biasanya memicu fantasi lebih, ini sangat menganggu aktivitas harian. Salah satu caranya ya harus dilampiaskan atau dikeluarkan.

Jika sudah memiliki pasangan, bisa melakukannya dengan pasangan, jika tidak bisa melakukan onani.

Ketika sperma keluar, biasanya pikiran lebih terkontrol dan mood kembali stabil. Penumpukan sperma dalam tubuh ternyata mempengaruhi psikis seseorang juga ya guys.

3. Pasangan rawan keguguran

Terlalu subur alias jumlah sperma yang dimuncratkan ke dalam rahim terlalu banyak ternyata berpotensi menciptakan distraksi pada sel telur.

Idealnya, sekali ejakulasi, menghasilkan sperma sekitar 20-59 juta/ml. Namun jika sperma terlalu menumpuk, ketika ejakulasi bisa mencapai 100 juta/ml.

Persaingan yang terlalu ramai menuju sel telur bisa memicu polysermy atau menghasilkan kromosom kombinasi sehingga abnormal atau triploid.

Dalam proses hamil, kromosom hanya x untuk laki-laki dan y untuk perempuan, namun ketika terjadi polysermy bisa memunculkan kombinasi xx, xxy, xyy dan seterusnya.

Kombinasi itu justru bisa membuat keguguran atau melahirkan bayi dengan hormon yang unik, misalnya perempuan yang tumbuh dengan hormon testoteron atau laki-laki yang tumbuh dengan estrogen, meskipun kedua hormon tersebut ada pada setiap manusia.

Posting Komentar

0 Komentar