#5
Klienku kali ini berani membayar dua kali lipat, karena 3s. Aku datang ke lokasi hotel yang sudah disepakati.
Mereka sepasangan kekasih, sama-sama boty. Aku heran bagaimana sesama boty bisa menjadi kekasih.
"Nggak ada feel kami buat jadi top," akunya.
Meski 3s, akulah topnya. Mereka berdua berposisi sebagai boty, sehingga aku harus mentreatment 2 boty sekaligus secara bergantian.
Saat aku mensetubuhi boty yang satu, boty satunya memeluk tubuku, menciumi dada, punggung dan sesekali meremas pantatku.
"Perfect body," ucapnya.
Tubuhku memang atletis. Aku rutin ngegym 3 kali dalam seminggu. Sebagai lelaki pesanan aku punya 2 aturan tersendiri.
Pertama, aku hanya menerima klien dalam jarak minimal 3 hari. Jika hari ini aku ada klien, maka baru 3 hari kemudian aku menerima klien baru. Jadi dalam seminggu aku hanya 2 kali melayani klien.
Masa rehat 3 hari adalah mengembalikan moodku, sekaligus mengisi kembali sperma yang pasti terkuras habis.
Aku juga harus merawat diri, menjaga pola makan dan olahraga agar tetap memiliki badan yang proporsional.
Karena itulah aku berani memasang tarif mahal, karena memang ada treatment khusus yang bisa kuberikan.
Kedua, lokasinya harus di hotel atau penginapan yang representatif. Aku tak mau jika dilakukan di rumah atau kos-kosan.
-00-
Hampir 2 jam kami melakukan 3s, sampai kedua boty itu kubuat bergetar mendesah klimaks.
Di akhir permainan, tangan mereka berebut memegang penisku. Mulut mereka menganga untuk menampung spermaku. Dua boty yang haus sentuhan.
Lelah sekali menggilir 2 boty dalam sekali main, namun justru mereka yang terkapar lelah dengan spermaku yang masih berceceran di wajah dan tubuh mereka.
Aku harus bergegas pergi, aku ambil sempak dan celana jeans, mengenakan kaos dan jaket krem lagi, sembari bercermin menata rambut.
"Aku cabut dulu," pamitku pada mereka berdua yang hanya membalas dengan lambaian tangan.
Baca kisah #6 hanya di blog ini
0 Komentar