Kadang pengen dikeluarin di dalem - cerpen pelangi


Hai, namaku Allen, aku seorang uke. Meskipun gesture gak ngondek, gesturku biasa aja kayak cowok pada umumnya, meskipun badanku juga gak begitu atletis. Aku cowok biasa pada umumnya gitu lah.

Meski uke, aku suka nonton video dewasa straight antara cewek dan cowok, khususnya yang cowoknya gak pake kondom.

Yeps, fokusku ke cowoknya, dan ngebayangin andai aku jadi ceweknya dan dikeluarin di dalem. Haha...

Entah kenapa aku pengen banget ngerasain itu, agak janggal emang. Umumnya making love emang pengen dapetin momongan, makanya keluar di dalemx spermanya muncrat dan masuk ke indung telur untuk membuahi.

Gimana ya rasanya saat sperma top kita keluar di dalem? Ehm.. mungkin ada anget-angetnya gitu. Haha

Tapi meskipun pengen, jujur aku takut. Karena dunia pelangi itu liar banget kan? Aku gak mau tertular penyakit seksual menular, salah satunya HIV/AIDS.

Kita kan gak tau riwayat kesehatan partner making love kita. Apalagi, efek HIV itu baru muncul beberapa tahun kemudian kan?

Bisa jadi dia udah kena HIV tapi belum muncul reaksi, dan itu udah bisa nularin ke orang lain. Makanya pake kondom itu penting untuk meminimalisir resiko penularan itu.

Aku gak mau cuma karena fantasiku atau keinginan enak sesaat, berujung pada penderitaan seumur hidup.

Tapi, aku pernah suka banget sama seseorang. Awalnya kita cuma kenalan di facebook, terus saling interaksi, ada rasa nyaman gitu. Apalagi dia sering bikin wa story yang bikin hati berdesir, seperti misal posting foto shirtless.

Lama-lama aku pengen making love sama dia. Ya, ini serius pengen banget, sampe aku minta dia buat tes VCT.

"Tes VCT dong," pintaku.

"Buat apa?" tanyanya.

"Buat tau kalau kamu negatif HIV," jawabku.

Dia mungkin terkaget kaget. Ya, kalau dia negatif, aku pengen making love sama dia tanpa kondom, aku pengen minta dia nyodok aku sampe keluar di dalam dan spermanya masuk ke tubuhku. Ehm...

"Pakai kondom aja," pintanya balik.

"Aku pengen dikeluarin di dalam," balasku.

"Ha??" dia kaget.

Ternyata justru dia yang gak mau ngelakuin itu tanpa kondom, karena jijik mungkin, itu kan lubang pembuangan.

Akhirnya hubungan kita jadi agak dingin. Padahal aku ngarep banget, dan aku yakin dia sehat alias gak positif HIV, tapi ternyata dia yang gak mau.

Untungnya, waktu masuk kuliah aku disibukkan oleh banyak agenda, sehingga pikiranku tak sempat ke arah sana.

Pernah pengen banget, dan aku udah bosen coli, akhirnya aku beli dildo di online shop dan making love with it. Haha...

Setelah keluar biasanya udah biasa lagi, hasrat udah terlampiaskan, udah cukup lah. Sampai umur 23 tahun aku gak pernah makin love with top, apalagi sekarang dah kerja. Ehm..

Posting Komentar

0 Komentar