Kamu Cuma Tempatku Buang Sp3rm4 (2) - Cerpen Pelangi


Sejauh mana hubungan jheo dan nafal? Apakah sekarang nafal yang menggantikanku? Apakah nafal lebih menarik perhatian jheo hingga dia mau diajak jalan bareng?


Dulu aku berpikir just for fun itu menarik dan lebih santai, nyatanya manusia juga punya perasaan.


Aku gak cuma pengen ngewek doang, juga pengen ada temen ngobrol, temen curhat, jalan-jalan. Duh rumit ya.


Kayaknya aku emang suka sama jheo, aku udah pernah ngerasain tubuhnya, tapi kenapa sekarang pengen lebih?


"Jheo aku main ke kosmu ya," chatku padanya.


"Mau keluar aku bro," balasnya.


"Di kos jam berapa?"


Dia tak membalas. Lagi-lagi tak membalas. Sampai beberapa jam kemudian.


"Udah di kos?"


Jheo tak membalas. Aku pun semakin kesal. Aku pacu motor dan menuju kosnya.


Dari kejauhan, kamar kosnya menyala, artinya dia di kos kan? Aku pun mengetoknya dan ternyata orang lain yang membuka.


"Udah pindah mas, udah dua bulanan ini," jelasnya.


Jheo pindah kos dan tak pernah kasih tahu? Ini membuatku makin kesal. Berkali-kali aku telp jheo dan dia tak menjawab, sampai akhirnya diangkat juga.


"Kamu pindah kos kok gak bilang-bilang?" protesku.


"Gak sempet bro," balasnya santai.


"Terus kenapa kamu sekarang jarang hubungi aku, jarang main ke kosku?"


"Lah emang harus?"


Nadaku agak meninggi, sepertinya aku tak bisa menahan emosi.


"Emang kita siapa? Pacar? Bukan kan?" lanjut jheo.


Dia mematikan telepon dan tak lama kemudian mengirim pesan.


"Kamu cuma tempatku buang pejuh."


Dadaku seperti dihujam pisau berkali kali, sakit banget rasanya. Aku gak bisa menahan sakitnya, aku cuma bisa nangis di kos sendirian.


B E R S A M B U N G



Posting Komentar

0 Komentar