Kamu Cuma Tempatku Buang Sp3rm4 - Cerpen Pelangi



Tiap kali jheo tanya "lagi dimana?", aku selalu ngerasa antusias, pasti lagi pengen.


Biasanya dia yang datang ke kosku, atau sebaliknya, kami melampiaskan hasrat hingga tuntas. Jheo memuncratkan spermanya di perut, wajah dan kadang di dalam meskipun tertahan kondom.


Setelah itu, semua kami tertidur dan kembali ke aktivitas semula.


-00-


Jheo adalah pure top yang tangguh, badan atletis karena rutin gym, tidak merokok, suka makan buah dan sayur. Badannya mulus dan segar bugar.


Ia semakin seksi ketika tubuhnya dibanjiri keringat, lengan dan punggungnya yang kokoh licin kubelai dengan lembut.


Meskipun kontol jheo cenderung kecil, bahkan lebih besar kontolku, tak ada resistensi saat kontol jheo masuk lubang anusnya. Semua berjalan lancar dilapisi kondom dan pelumas.


Jheo menggenjotku hingga aku menggelinjang keenakan, dia sangat lihai termasuk bagaimana melumat puting merahku sebelum adegan utama dimulai.


Namun hanya itulah relasi kami. Tak lebih. Aku mengenal jheo dari aplikasi, kami satu kampus dan beda jurusan.


Kami gak pernah jalan bareng, paling pol makan bareng itupun sangat jarang. Sepertinya jheo tak mau terlihat akrab denganku jika berada di area kampus.


Namun kami sudah berkali-kali melakukan hubungan intim, mungkin lebih dari 10 kali. Bisa dua kali seminggu, kadang tengah malam tiba-tiba jheo ngechat dan bilang lagu pengen.


Anehnya aku melayaninya dengan senang hati, aku sendiri menikmati hal ini, tubuh jheo dan segala yang melekat padanya adalah hal yang sangat aku minati.


-00-


Lebih dari 4 bulan jheo tak lagi menghubungi, apa dia sibuk? Anehnya aku selalu menanti jheo berkirim pesan dan ngajak ngewek kayak biasanya.


Tak sengaja aku melihat dia membonceng Nafal saat baru keluar kampus. Aku tau nafal juga boti, apakah jheo sekarang udah sama dia?


Hal itu membuatku kepikiran, aku pun memberanikan diri chat jheo.


"Lagi dimana?"


"Kos," jawabnya singkat.


"Gak pengen?"


Jheo tak membalas, dan aku semakin overthiking.


"Jheo," kuchat lagi.


Tapi Jheo juga tak membalas. Aku pun semakin kesal.


"Jheo aku pengen, sinio ke kosku," aku kirimkan pesan lagi.


Dia akhirnya membalas.


"Lagi banyak tugas bro."


Aku benci jawaban itu, aku pun buka instagram dan stalking nafal, tampak storynya lagi di sebuah bazar sama jheo.


Hatiku semakin berkecamuk tak karuan. Kenapa kalau sama nafal dia mau diajak jalan-jalan, kalau sama aku gak mau?


B E R S A M B U N G

Posting Komentar

0 Komentar