K0nt0L Berurat (3) - Cerbung Pelangi




  - 00-


"Kemaren kakak bilang aku gemukan, itu serius?"


Kak Tuval tertawa.


"Tapi kamu emang keliatan lebih berisi," balasnya.


Kak Tuval menyodorkan sebuah kondom kepadaku.


"Mau lakuin?" tanyanya.


Tiba-tiba dadaku berdegub kencang.


"Bf kakak gak marah?"


Kak Tuval menggeleng kepala.


"Aku gak punya bf, kalaupun ada pacarku sekarang cewek."


"Cewek?"


Kak Tuval kembali menyodorkan kondom berbungkus warna merah itu.


Aku meraihnya.


  - 00-



Penisku yang sudah terbungkus kondom dan terlumuri pelumas mengoyak dengan beringas lubang kak Tuval.


Dengan gaya deep butterfly, aku sangat menikmati moment ini, di atas ranjangnya yang empuk dan kamar kedap suara.


Kontolku bisa ngaceng maksimal karena aku menyetubuhi orang yang aku sayangi.


Kak Tuval tak hentinya mendesah sambil membelai lengan, pundak dan sesekali wajahku.


"Stop bentar," bisiknya.


Kak Tuval melenguh, kontolku masih tertancap di lubangnya.


"Kamu udah sering genjot ya?"


Aku mengangguk pelan.


"Jujur, sejak kak Tuval pindah, aku beberapa kali cari kenalan di aplikasi," jawabku.


"Pakai kondom kan?"


"Selalu."


Kami melanjutkan adegan dewasa itu sampai tak terasa hampir pukul 23.48.


"Capek kak?" tanyaku.


Tubuh kami bermandi keringat malam itu.


"Aku ngecrot 3 kali pas kamu genjot tadi," jawab kak Tuval.


Aku mencabut penis yang masih tegang dari lubang kak Tuval. Lalu ke kamar mandj untuk membersihkan diri.




Kami hanya ngelap keringat dan mencuci bagian intim, karena mandi saat badan berkeringat itu tidak baik.


Lalu kami rebahan di ranjang, berbincang sambil memandangi atap putih keabu-abuan.


"Aku juga kangen sama kakak," ucapku.


Kak Tuval tak merespon, matanya terpejam, sepertinya dia kelelahan. Dalam kondisi tidur pun, dia masih terlihat manis.


Tak bosan aku memandanginya tidur dari samping. Sepertinya aku menyayanginya, tak hanya menganggap dia seperti kakak sendiri, tapi lebih dari itu, sejak 5 tahun lalu.


Saat dia mengajakku berbincang, mencarikan kos dan menawar harga buatku. Saat aku dibuat pusing oleh tugas ospek dan tugas kuliah, dia lah tempatku melampiaskan semuanya.


Dan saat untuk pertama kalinya aku telanjang di depan seseorang dan dialah orang pertama yang memainkan kontolku, dan anehnya aku bisa ngaceng maksimal.


Saat itu aku heran kok bisa ngaceng sih? Padahal kami sesama cowok.


Lalu saat aku melihatnya merem melek sambil pantatnya naik turun menjepit dan menggesek penisku, aku melihat ekspresi wajah yang menyenangkan, dan itu kak Tuval.


Wajah yang manis, kulit mulus bersih, badan slim dan dada rata dengan lekukan menggairahkan di dada. Itulah kak Tuval.


Meski beberapa kali aku menyetubuhi boti, tapi adegan dengan kak Tuval adalah yang paling aku nikmati dan aku inginkan, lainnya hanya pelampiasan.


Apakah kami akan sering melakukan hal ini?


B E R S A M B U N G

Posting Komentar

0 Komentar