Aku Punya Burung, Tapi Lebih Suka Burungmu - Cerpen Pelangi


Aku mulai menyadari kalau "belok" sejak SMP, waktu itu mulai tertarik sama cowok ganteng, suka lihatnya aja.


Kebetulan, temen sekelasku ada yang ganteng banget, itu bikin aku semangat waktu masuk kelas pertama pas SMP.


Untung bisa sekolah disini, batinku sambil seneng banget punya temen sekelas yang duduknya tepat di depanku, dan dia ganteng.


Sebatas itu, gak lebih. Baru seiring waktu ketertarikan itu bertambah. Karena duduk kami berdekatan, jadi pas jam istirahat kami nongkrongnya ya barengan.


Perasaan berbeda pas jam olahraga, biasanya anak cowok ganti pakaiannya di dalam kelas, dan aku lihat dia buka seragam dan pake singlet doang, itu udah bikin perasaan berbeda.


Kenapa ya? Padahal lho aku biasa lihat sesama cowok buka pakaian, bahkan mandi di sungai telanjang, tapi kali ini beda.


Sampai pada satu titik, gak tau kenapa aku pengen banget lihat kontolnya dia.


-00-


Kesempatan itupun datang pas kami ganti baju bareng dalam satu kamar mandi.


Kebetulan hari itu olahraganya basket, badan kami keringetan banget dan gak enak lah kalo gak mandi.


Tapi pasti bakal antri karena banyak juga yang mandi, padahal waktunya terbatas mau masuk jam pelajaran berikutnya.


Akhirnya ya udah aku barengan sama dia.


"Kamu dah sunat belum?" tanyaku.


"Udah lah sejak SD," jawabnya.


"Mana lihat."


"Nih."


Aku seneng banget bisa lihat kontolnya, meski dalam posisi tidur.


"La kamu dah sunat juga belom?"


"Udah lah."


"Mana lihat."


"Gak lah malu."


"Ngapain kan sama-sama cowoknya."


Dia gak tau kalau pas dia liatin kontolnya tadi, kontolku mendadak tegang dan aku malu.



Di dalam kamar, aku selalu bayangin pas dia nunjukin kontolnya tadi pagi, kadang bikin aku senyum senyum sendiri.


Padahal aku kan cowok, punya burung, kok suka sama burung juga sih? Perasaanku mulai tak karuan.


3 tahun kemudian


Kami lulus SMP dan sekolah di SMA yang berbeda, kami ketemu pas ambil Ijazah, tapi udah berseragam SMA masing-masing.


Dia makin tampan, lebih bersih dan badannya lebih padat daripada dulu.


Oya, pas naik kelas 2 dan 3 kami juga beda kelas, jadi kami hanya sekelas pas kelas 1 aja.


Saat SMA ini, perasaanku ke sesama cowok semakin menjadi jadi, khusus dia jadi berbeda karena bisa jadi dia adalah cowok pertama yang bikin aku tertarik.


Entah kenapa, meskipun udah ketemu banyak cowok cakep, tapi dia serasa punya kesan tersendiri karena awal aku mulai menyadari rasa tertarikku ke sesama cowok.


Tapi kudengar dia punya pacar cewek, dan itu sedikit membuatku tahu diri, lagian kami sekarang kan beda sekolah?


4 tahun setelah itu


Di gerbong KRL, seseorang menyapaku, dia menepuk pundakku dengan akrab.


"Kamu uki ya?"


"Eh kamu."


Tak disangka, kami ketemu lagi dalam perjalanan pulang di dalam KRL. Kami kuliah di kampus yang sama hanya berbeda jurusan.


Lalu, kami pun bertukar nomor whatsapp.


-00-


Aku main ke kosnya, dia kos sendirian. Dia sekarang makin kinclong kayak oppa korea.


Lalu tiba-tiba dia mengunci pintu, dan membuka kaosnya sambil mendekatkan badannya ke arahku.


"Kamu gak pengen liat-liatan burung lagi kayak dulu?" tanyanya.


Ternyata dia masih ingat peristiwa 7 tahun silam itu, haha.


"Aku tau kamu waktu itu ngaceng, makanya gak mau nunjukin burungmu," lanjutnya.


Lalu dua dengan agresif membelai dada, perut dan tepat di bagian resleting dia membuka ikat pinggang dan resleting pelan-pelan, dan tersembullah sesuatu di balik sempak.


Kontolku yang udah tegang dipegang erat, dikocok pelan, lalu dijilat penuh gairah olehnya.


Tak kusangka dia ternyata begini, sekarang.


Dia kemudian mengulum kontolku, rasanya geli dan hangat, sampai ...


Arghhh... aku terbangun dari tidurku. Sial, hanya mimpi.


Saking senengnya bertemu tadi, sampai kebawa mimpi dan mimpinya gitu banget. Apa iya kalau yang pertama kupikirin saat bertemu dia selalu tentang seks. Hmm..

Posting Komentar

0 Komentar