Cerita-cerita di Kamar Kos Defan (Episode #5)


Rama baru sampai di kos Defan, namun ekspresinya tak biasa, wajahnya agak suram dan senyumnya jarang.


"Capek?" tanya Defan.


"Iya, capek hati," balasnya.


Defan tertawa mendengarnya, mungkin ini terkesan seperti bercandaan.


"Kenap Derrel kan?" tanya Rama.


Defan tercekat, dadanya berdetak lebih kencang. Derrel pernah main ke kosnya, dan mereka pernah having fun.


"Kenapa?"


"Jawab aja, kenal gak?"


"Tau."


"Kenal gak?"


"Bentar, maksud kamu apa tanya gitu?"


Suasana jadi sedikit tegang. Kemaren Rama berkenalan dengan teman aplikasi, dia berteme Derrel. Dia tertarik dengan foto Derrel yang tampak manly karena anak gym.


Mereka pun bertemu, saat itulah terjadi percakapan, sampai mereka saling bertanya, kamu kenal dia, kamu kenal ini?


Derrel menceritakan perkenalannya dengan orang-orang dari aplikasi, dan salah satunya Defan.


"Udah ngewek sama Derrel?"


"Hah?"


"Jujur aja, kamu pasti udah digenjot Derrel, kan?"


"Digenjot?"


Defan tertawa, Derrel memang tampak manly dengan badan atletis padat, plus anak gym, dan pertanyaan dia digenjot Derrel terdengar sangat lucu baginya.


"Emang Derrel bilang kalau dia genjot aku?"


"Terus ngapain lagi dia main ke kosmu kalau gak gituan?"


"Terus ngapain juga kamu ketemu Derrel, pengen digenjot dia?"


Rama terdiam, dia jadi kikuk.


"Ngapain kamu ketemu Derrel?" desak Defan.


"Ya terserah aku lah," jawab Rama.


"Kalau gitu jawabku sama."


Rama kesal mendengar jawaban Defan.


"Jadi bener kamu digenjot sama Derrel?"


"Apa urusanmu?"


"Jadi selama ini kamu bukan pure top?"


Defan terdiam, sambil menghela nafas.


"Jawab!" desak Rama.


Defan berdia dan mendorong Rama hingga terjatuh di atas kasur yang empuk.


Lalu ia membungkuk dan memeluk Rama, dan mengendus area leher, pipi, sambil mencekram tangannya.


"Lepasin aku, apa apaan sih."


Rama memberontak, dia berhasil mendorong tubuh Defan, meski masih dalam posisi menindih.


"Dengerin aku, kalau kamu ketemu sama Derrel, dan pengen digenjot sama dia, ngimpi aja, dia gak mungkin lakuin," ucap Defan lirih.


"Derrel emang manly, tapi dia bukan top," lanjut Defan.


Mata mereka saling menatap, Rama hanya terdiam pasrah. Defan mendekatkan bibirnya ke bibir Defan dan mereka berciuman mesra.


"Cuma aku yang boleh ngentot kamu," tegas Defan, dan mereka pun melanjutkan adegan dewasa.


Rama mendesah, tubuhnya menggelinjang, dan ujung penisnya basah oleh cairan bening. Genjotan Defan ini paling nikmat dari sebelumnya.


Bercinta setelah bertengkar ternyata tak seburuk yang mereka pikirkan.


  - 00-


Rama keluar dari kamar mandi dan duduk di samping Defan.


"Sudah empat kali kita ngewek, tapi tentu bukan hanya aku yang pernah merasakan kontolmu," Rama membuka percakapan.


Rama membelai ranjang yang telah ia rapikan.


"Tak hanya aku yang pernah rebahan dan mendesah di atas sini," lanjutnya.


Defan menghisap putung rokoknya, dia menikmati hisapan demi hisapan.


"Ya inilah dunia pelangi," pungkasnya.

Posting Komentar

0 Komentar