Cerita-cerita di Kamar Kos Defan (Episode #4)





Tangan Rama begitu lihai mengocok penis Defan hingga lenguhan panjang ... croot...croot...croot...


Cairah putih kental itu berceceran di wajah Rama yang cute.


Defan dengan lembut membersihkannya dengan tisu, lalu mereka bersih diri di kamar mandi.


Sesuai permainan yang melelahkan, keduanya menuruni tangga, tak jauh dari kos Defan ada kedai bubur yang buka 24 jam.


Penjual bubur yang humoris dan mudah bergaul itu langsung menyapa mereka.


"Ngekosnya di bangunan cat orange itu mas ya," tanya penjual bubur mengajak basa-basi.


"Iya mang," jawab Defan.


Sambil menyajikan dua mangkok bubur kacang ijo, penjual peruh baya itupun memulai ceritanya.


"Dulu kos cewek itu," jelasnya.


"Oh gitu mang," timpal Rama.


"Iya, gara-gara ada kasus itu pemilik kosnya ganti jadi kos cowok."


"Hah, kasus apaan mang?" tanya Defan penasaran.


"Dulu itu ada tamu cowok masuk kamar terus ketahuan wik wik gitu, bikin geger gang sini, mungkin 5 tahunan lalu," jelas si mamang.


"Oalah gitu, la apa hubungannya ganti kos cowok?" sahut Rama.


"Kata yang punya mah, mending kos cowok, gak kepikiran, lebih bebas santai gitu."


"Lagipula meski ganti kos cowok, ada aturan gak boleh ngajak temen cewek masuk kamar, tamu cewek cuma boleh sampe teras aja mang," jelas Defan.


"Ya iya ath, masa kamu mau bawa temen cewek ke kamar, bisa rame lagi satu gang sini mah."


Mereka pun tertawa. Di tempat kos Defan emang ada aturan batasan tamu cewek. Tamu cewek dilarang masuk ke kamar. Ada CCTV di lorongnya.


Tapi ini kali ketiga Rama main ke kos Defan, kali kedua juga dia nginep disitu, tapi Rama kan bukan ... cewek.


Cuma boti.

Posting Komentar

0 Komentar