Aku Ingin Sp3rm4 Cowok itu Tertanam di Rahimku - Cerita Dewasa





"Pitkal, pitkal ..."


Pitkal memperkenalkan dirinya ke tamu lain, tangannya kokoh, telapaknya kasar, jabat tangan berapa detik itu memicu gairah tersendiri.


Sepanjang acara, fokusku terus ke Pitkal. Cara senyumnya, ketawanya, semua terekam jelas lewat mataku.


Sepertinya aku jatuh cinta padanya.


  - 00-


"Pitkal cowok di pesta malam itu?" respon nia, temen kosku.


Pitkal jadi perbincangan di kalangan kaum hawa karena ketampanannya.


"Gue mau deh nelen pejuhnya," lanjut nia sambil ngakak.


"Ih ekstrem bgt sih loe," sahutku.


Gak bisa dibayangin, salaman ama dia aja bikin vaginaku berdenyut.


"Memek gue basah tauk pas habis salaman sama dia, itu pertanda memek gue udah available sejak awal," ujar nia.


"Banyak cewek kayak gitu, udah deh jangan lebay."


Mungkin akupun juga, dan itu respon awal saat cewek ketemu cowok yang bisa memicu gairahnya.


Memek basah memudahkan penis melakukan penetrasi, itulah pelumas alami. Tapi gak semua cewek bisa basah duluan, apalagi sama cowok yang gak dikehendaki.


Tapi untuk Pitkal?


Kalau lu sulit ngebayangin Pitkal, coba bayangin aja Teuku Ryan, bedanya Pitkal lebih berotot. Setidaknya kyk gitu dari lapisan baju yang dia kenakan malam itu.


Pundak dan lengannya asyik buat nyender, dan kayaknya asyik juga rebahan di dadanya yang bidang.


  - 00-


"Emang lu yakin punya pitkal besar dan berurat?" tanyaku pada nia.


"Lu liat aja tangannya, otot-ototnya keliatan gitu."


"Belum tentu, atlet binaraga banyak yang kecil itunya."


"Beda lah, pitkal kan gak kayak atlet binaraga, body cowok pada umumnya."


"Kalau menurutmu, perutnya sixpack gak?"


"Kayaknya sixpack."


"Kalau aku berharap sih enggak, aku gak suka cowok sixpack, sukanya yang rata biasa aja, lebih natural gitu diliat."


"Cowok perut rata kontolnya keras-keras."


"Sok tau kamu."


Kami pun tertawa kencang.


  - 00-


Malam ini aku sulit banget tidur, pikiran terus tertuju ke Pitkal.


Bayangin tiba-tiba dia masuk kamar kosku, lalu buka baju.


"Aku udah gak tahan banget, pengen ngewek ma kamu," ucapnya.


Dia yang cuma pake sempak doang langsung berebah di ranjangku, menjamah tubuhmu, mengendus area leher, pipi, dada, lengan dan mengenyot putingku.


Pasti enak. Lalu dia satu per satu melucuti pakaianku dan tersisa celana dalam tipis.


"Aku udah gak tahan sayang."


Dia pun melepas sempaknya dan tampak kontol panjang berurat yang kerasa seperti kayu.


Dengan pelan dia plorotin celana dalamku yang udah basah sama cairan bening.


"Udah becek banget sayang, kamu juga sange berat ya?"


Cewek yang cenderung pasif cuma bisa mengangguk, dan pitkal pun memasukkan kontol coklatnya ke lubang vaginaku.


Genjotan demi genjotan seperti sentuhan surga dan aku pasrah dalam kenikmatan panjang.


"Keluarin di dalam, aku mau merawat spermamu," pintaku.


Pitkal melenguh, mendesah .. ah... ah.... ah... ah...


Vagina dalamku terasa hangat, tersirami ludahan cairan putih dari lubang kontolnya.


  - 00-


"Yull ...yul..."


Aku terbangun, matahari sudah tinggi. Njiirrr... aku baru tertidur setelah jam 4 pagi dan bisa mimpi kayak gitu.


Pas makan siang di kantin, tak sengaja ada pitkal yang juga lagi makan siang sama temen-temennya.


Dalam mimpiku, kontol pitkal bewarna coklat, berotot, apa aslinya kayak gitu ya?


Sekelebat dia menatap ke arahku dan melempar senyum.


Seketika aku degdegan dan vaginaku pun merembes.. pyusss... lengket semua.


By Iyul

Posting Komentar

0 Komentar