Ibu Mertua Sempat Melihat Lolipopku yang Mungil - Cerita Pasutri






"Lain kali kalau mandi pastikan pintu terkunci," protes istriku.

"Aku gak tau kalau pintunya agak rusak," jawabku.

Tadi sore pas lagi mandi, aku tak menyadari jika pintu terbuka, sementara mataku masih terpejam karena baru gosok sabun.

Mertuaku lah yang teriak, lalu dia berjalan ke arah kamar mandi dan menutup pintunya.

Aku terkejut dan langsung membilas wajah. Belakang lintu kuganjal dengan timba yang sudah kuisi air biar lebih aman.

"Kamu tau gak, pas itu mama langsung nyamperin aku."

"Ha? Mama bilang apa?"

"Dia bilang burungmu kecil sekali."

"Ha?"

Istriku pun senyum-senyum menyindir. Aku emang ngerasa gitu, sejak dulu, apalagi tadi pas mama mertua ngeliatnya aku lagi mandi.

Pas mandi penisku pasti tidur, mengekerut, kecil, gak gundal gandul kayak punya cowok pada umumnya.

"Mama juga bilang, emang kerasa kecil gitu? Ya aku jawab aja itu kan pas lagi tidur, belum tegang," lanjut istriku.

Mendegar itu, entah kenapa aku jadi insecure.

"Gak bisa dipungkiri, punyaku emang kecil, aku juga ngerasa gitu," balasku.

Istriku lalu menyibak selimut dan memegang celana boxerku.

"Mau ngapain yank."

"Buka coba," pinta istriku.

Dia kemudian memelorotkan boxerku.

"Pas tidur emang panjangnya sama kayak jempolku," ledeknya.

"Coba ngacengin yank," lanjutnya.

"Emang mau main? Kan gak ada planning malam ini," protesku.

Karena kontolku dimainin istriku, akhirnya ngaceng juga, dan penambahannya gak terlalu maksimal.

"Emang burung cowok rata-rata berapa panjangnya, kok mama bilang punyamu kecil?"

"Mungkin bandingannya sama punya papamu."

"Ha? Aku aja gak pernah liat punya papa."

"Lha ngapain juga kamu liat punya papamu?"

"Engga maksudnya kan bisa aja gak sengaja liat pas mandi itu, papa selalu safety kalo mandi karena anaknya cewek semua."

Kami saling berpandangan.

"La selama ini kamu puas gak sama burungku?"

"Gimana ya jawabnya?"

"Maksudnya pas kita ngewe kamu bisa ngerasain enak gak?"

"Netral sih."

"Netral gimana?"

Istriku kemudian menyarungkan boxerku kembali dan menarik selimut.

"Netral gimana sih maksudnya?" aku makin penasaran.

"Ukuran puas atau gak puas itu gimana sih, aku juga gak tau yank," jelasnya.

"Pas aku genjot kamu ngerasa enak gak?"

"Ya enak sih."

"Kok pake sih."

"Yaudah enak enak."

"Jawabannya maksa deh."

"Itu pertanyaan aneh deh yank, namanya ngewe ya enak lah, buktinya video bokep laris," jelasnya.

Aku kemudian memeluk mesra istriku.

"Lagipula kan cuma burungmu yang pernah masuk memekku, ya cuma itu yang aku rasain."

  - 00-

Lusa, jadwal kami melakukan hubungan intim, beberapa pertanyaan harus aku ajukan, meski sebelumnya tak pernah.

Saat penisku masuk ke lubang vaginanya.

"Enak yank?" bisikku.

Dia mengangguk. Lalu aku menggesek lebih cepat. Seperti biasa istriku hanya menggigit bibir dan memejamkan mata.

"Kenapa pas aku genjot kamu gak pernah mendesah? Gak kerasa ya?" tanyaku.

"Kerasa gimana, emang harus mendesah ya?"

"Saat ini apa yang kamu rasain? Jujur, ngerasa enak gak?"

"Enak yank, geli geli gimana gitu," jawab istriku.

Aku yang tak pernah melihat kelamin kami saat berhubungan intim, malam itupun penasaran.

Aku menyibak selimut yang membungkus kami berdua.

"Kok dibuka sih yank, malu lah, selimutin lagi."

"Panas yank, lagian kita di kamar cuma berdua."

Aku melihat penisku dilahap habis memek istriku bahkan sampe pangkalnya. Jika aku mundur sedikit penisku pasti copot, jadi gesekanku mentok dan nubruk area selangkangan.

Gak kayak film bokep yang penis cowoknya bisa sisa separuh karena separuhnya dibuat gesek liang vagina.

Apa karena itu istriku bilang geli. Entah kenapa tiba-tiba aku merasa rendah diri.

Malam berikutnya

"Kamu nyari-nyari apa?" tanya istriku.

"Liat barang di online shop."

"Barang apaan sih, tumben mau belanja."

"Nih."

Aku perlihatkan beberapa pencarian barang.

"Ih apaan sih."

"Aku mau coba ini, minyak lintah papua, ini yang ulasannya paling banyak dan positif."

"Emang beneran ngaruh?"

"Buktinya terjual ribuan dan ratingnya 4 ke atas," jawabku.

"Terserah kamu deh, aku mau tidur."

"Kan kalau burungku gede yang seneng kamu juga," celetukku.

Dia tak menggubris, beberapa menit kemudian tertidur dengan pulas.

By Dani

Posting Komentar

0 Komentar