Kesepian Di Antara Teman-teman Straight - Cerpen Pelangi






Liat deh, dadanya gede, kenyal lagi.


Pahanya juga mulus, kesorot tuh.


Mantab tuh...


***

Obrolan geng kecil kami ya seputar cewek. Miko, Jali dan Ibel doyan banget bahas tubuh cewek.


"Dam, lu suka yang mana?" tanya Ibel.


"Apaan sih."


Mereka tertawa ngakak. Tau kalau aku emang gak terlalu suka bahas tubuh cewek.


"Cowok kayak Sadam tu langka, lurus banget hidupnya mah," timpal Miko.


Aku hanya tersenyum kecut. Setelah menghabiskan seruputan es degan terakhir, kami pun bubar.


"Ketemu besok ya."


"Oke."


***

Di dalam kamar, aku merebahkan diri di atas kasur sambil melihat atap putih.


Membahas cewek sama sekali tak menarik perhatianku. Entah kenapa, harusnya sangat antuasias terutama bagi usia puber kayak kami.


Aku berdiri menatap cermin. Melihat wajahku yang kata orang-orang lumayan cakep.


Lalu kubuka kaosku, terlihat lekukan dada dan perut rata yang cukup menawan.


Aku lumayan juga, batinku memuji diri sendiri.


***

Terlalu sering Desy memberiku hadiah. Hal itu jadi bahan gurauan teman-temanku.


"Kayaknya bener deh, dari artikel yang gue baca, cowok pendiam itu malah lebih menarik bagi cewek," celetuk Jali.


"Contohnya kayak si Sadam."


Mereka pun ngakak, sambil membuka bungkusan snack yang dikasih Desy.


"Kayaknya si desy naksir berat sama elu deh dam," ungkap Miko.


"Udah sikat aja," saran Ibel.


"Ha?" aku terkejut.


"Lagian percuma juga ditaksir banyak cewek kalau gak ada yang disikat," goda Miko lagi.


Mereka pun ngakak lagi. Geng kecil kami memang sangat lucu dan mesum, mungkin cuma aku yang lurus.


***


"Kak, laptop temen aku hank nih, benerin dong," keluh Sadi, adikku.


"Kenapa?" tanyaku.


"Riz, sini."


Temen adikku, si Rizy pun datang, sambil menyampaikan keluhannya, kebetulan aku sedikit tau soal software dan hardware laptop.


Si Rizy berbadan slim, pendek, mungil, wajahnya cute. Badannya harum.


Dia mendekat dan badannya sempat nempel ke lenganku. Tiba-tiba ada aura yang beda.


Aku cek laptopnya dan harus install software terbaru.


"Harus diupgrade nih."


"Benerin kak, harus jadi buat nugas," desak Sadi.


"Maksa banget. Bentar disknya di kamar, tak benerin dulu."


"Riz ikutin kakak ke kamar biar cepet kelar, gue mau lanjutin main game, xixixi," ucap Sadi sambil ngeloyor pergi.


***

Sambil benahi laptop Rizy, dia duduk santuy di sampingku. Outfitnya hari itu hanya kaos oblong dan celana pendek di atas lutut.


Sesekali aku ngelirik dan wauw mulus banget yak. Tiba-tiba kontolku mulai tegang dan mengeras.


"Udah ni, restart aja nanti kalau masih eror lu bilang aja," pintaku.


"Oiya, makasih banyak ya kak."


Bocah kelas 2 SMA itu ternyata gemesin, tapi wait .... kok kontolku bisa ngaceng sih?


By Sadam



Posting Komentar

0 Komentar