Sejak Aku Jadi Botimu - Kisah Pelangi






"Lusa ya?"


Kamu mengakhiri obrolan siang itu dan mengabarkan lusa akan datang.


Pekerjaan mencipta jarak di antara kita, dan paling tidak bertemua dua pekan sekali.


Sejak kita menjadi pasangan kekasih aku tau pertemuan itu bukan lagi pertemuan biasa, tapi pertemuan rasa.


Waktu kita melampiaskan hasrat masing-masing, dan aku memasrahkan diriku sepenuhnya jadi botimu.


Sejak itu, aku mencukur habis bulu-bulu di area bawahku, mulai rajin menggunakan krim pemulus bokong, makan buah pepaya biar BAB lancar dan lebih intens menjaga kesehatan area pencernaan dan saluran pembuangan.


Gaya hidupku berubah dan aku lebih teratur BAB, tiap pagi. Buah dan sayur lebih banyak aku konsumsi agar badan lebih segar.


Aku tak ingin saat kita melakukan persetubuhan terganggu hal-hal kecil seperti bau badan, sisa tai yang menempel, atau pantat hitam yang mengubah gairah.


Sejak aku resmi jadi botimu, separuh gaya hidupku berubah.


***

Dua minggu adalah waktu yang cukup untuk kita melampiaskan hasrat. Tabungan sperma sudah penuh dan meletup-letup.


Kau dengan bergairah menggenjot lubangku yang bersih di antara pantat-pantat yang mulus.


"Beruntung banget aku punya kamu," bisikmu saat kontol beruratmu masih terjepit di lubangku.


Jari jemarimu juga lihai memainkan kedua putingku yang bewarna pink. Aku mendesah sepanjang gesekan yang terus kau hujamkan.


Justru akulah yang beruntung, bisa mendapatkan pria tampan dengan bentuk badan yang menyenangkan sepertimu.


Dengan kontol berurat yang gesekannya bisa tahan lama, dan itu adalah kenikmatan tiada tara.


Kau mendesah panjang sambil mendekapku dari atas, aku menelungkupkan kedua kakiku di area pinggangmu untuk menyambut cairan kental itu melesat tuntas di dalam tubuhku.


Dan aku tak akan hamil karenanya.


***

Aku hanya ingin jadi boti terbaikmu, meski aku sadar di luar sana pasti banyak boti yang mengincarmu, ingin mencicipi kegagahanmu.


Namun kamu harus sadar jika aku adalah boti terbaik buatmu, lubang paling nyaman untuk menampung penismu, paling bersih dan menggairahkan.


Aku harap kau juga tetap menjaga daya tarikmu. Badan wangi dan rajin olahraga, aku ingin kita saling memberi yang terbaik. Bukankah begitu sebaiknya.


2 tahun kemudian


"Cewekku pasti minder kalau liat kamu," ucapnya.


"Apaan sih," jawabku.


"Dia mungkin kalah mulus."


Aku menghela nafas panjang, seraya menegaskan kalau kami udah gak ada hubungan khusus lagi.


"Fokuslah pada pernikahanmu," pintaku.


Tak ada yang bisa kita perjuangkan, andaipun kami berhasil mempertahankan hubungan ini, kami akan kehilangan lebih banyak, keluarga di antaranya, juga pekerjaan.


"Hidup karena tuntutan sosial itu emang gak enak," celetukmu, sambil mengunyah potongan daging sapi.


Setiap kebahagiaan ada masanya. Aku menikmati waktu sebentar bersamanya, sejak jadi botinya, hidupku sebenarnya lebih sehat.


"Oya bulan ini kamu udah tes VCT kan?"


Aku selalu mengingatkan hal ini padanya, sebab kami sering melakukan hubungan intim tanpa kondom.


By Yensue


Posting Komentar

0 Komentar