Teman Dekatku Saat Kami Jadi Kuli Proyek (3) - Kisah Pelangi



Tak jauh dari sungai ternyata ada tananam lidah buaya, aku ambil dan bersihkan dengan air.

"Buat apa?" tanya Dimas.

"Coli pake ini enak," balasku sambil memperlihatkan gelnya yang licin.

"Hah emang gak gatal?"

"Engga lah, cuci dulu yang bersih, yang bikin gatal kan bukan gelnya tapi kuman di lapisan luarnya."

Dimas pun mencoba, dia lucuti semua pakaiannya dan mulai membaluri di penis.

Aku pun melakukan yang sama.

"Kontolmu gede juga bro," ujar Dimas.

Aku hanya tersenyum. Kontol Dimas mulai tegang dan dia pun mengocoknya pake pelumas alami itu.

"Anjiirr enak ternyata, geli-geli nikmat. Bentar ya."

Dimas berjalan ke pinggir, di dekat batu besar, satu tangannya pegangan batu.

"Kak dim, pake tangan kiri kalo ngocok, jangan tangan kanan," usulku.

"Gak biasa bro."

"Coba deh, sambil tangan kanan melintir puting."

Dimas pun mengikuti saranku dan samar-samar suara desahan beradu dengan aliran air sungai.

Baru kali ini nonton live coli, dan otot-otot tubuh Dimas terlihat mengeras. Tiba-tiba kontolku pun ngaceng.

Kok ngaceng sih, batinku. Aku pun melumuri tangan kiri dengan gel lidah buaya dan ikutan ngocok ... sambil liatin Dimas.

Sayangnya, Dimas nggak ngeliatin aku, matanya terpejam sampai kontol kerasnya memuncratkan cairan putih.

Jangkauan muncratnya semakin jauh. Croot... croot... croot... aku pun ikutan ngecroot...

Kami saling menatap dan melempar senyum, sperma kami ikut hanyat dengan aliran sungai.

  - 00-

"Ternyata kamu pro banget ya soal percolian."

Aku hanya tertawa. Obrolan kami sebelum tidur masih seputar seks.

"Aku baru tau kalau gel lidah buaya bisa buat coli, padahal di depan rumah mertuaku banyak," lanjutnya.

"Aku tau juga dari baca-baca artikel di internet aja kok," jawabku.

"Wawasan kamu luas ternyata."

Aku tertawa ngakak.

"Terus info apalagi?"

"Hah, apaan?"

"Yang terkait dengan coli atau seks gitu."

"Kok tanya aku, kamu kan lebih tau, udah nikah."

"Tapi kan aku gak baca, aku baru tau kalau coli sambil melintir puting itu enak banget. Jadi selama ini kamu colinya gitu?"

"Lebih enak mana pake sabun sama pake lidah buaya?"

"Enak pake lidah buaya, licinnya beda."

Lagi-lagi aku tertawa, kami pun semakin akrab dengan obrolan-obrolan ini.

"Oya aku mau tanya sesuatu."

"Apa?"

"Kontolmu kok bisa gede gitu?"

"Ha?"

Pertanyaan Dimas semakin dalam, obrolan kami dari hari ke hari semakin panas.



Lanjutkan baca:
Bagian 1 KLIK DISINI
Bagian 2 KLIK DISINI
Bagian 3 KLIK DISINI
Bagian 4 KLIK DISINI
Bagian 5 KLIK DISINI
Bagian 6 KLIK DISINI

Posting Komentar

0 Komentar