Sisi Boti yang Tak Bisa Aku Pungkiri - Cerita Rasa



 


Hari ini, langit mendung, seperti hatiku. Entah kenapa, aku merasa begitu lelah. Bukan lelah fisik, tapi lelah jiwa.

 

Aku terlahir sebagai laki-laki. Gagah, macho, kuat. Itulah yang orang-orang lihat. Mereka mendekat, ingin berbagi cerita, ingin bermanja, ingin menjadikan aku sandaran. 


Mereka selau berharap aku menjadi bahu untuk mereka bersandar, menjadi telinga untuk mereka bercerita, menjadi tangan untuk membantu mereka.

 

Tapi, siapa yang akan menjadi sandaran untukku? Siapa yang akan mendengarkan cerita hatiku? Siapa yang akan mengulurkan tangan untuk menolongku?

 

Aku lelah, sungguh lelah. Aku juga punya perasaan, punya kelemahan, punya sisi rapuh yang tak ingin kuperlihatkan. Aku punya sisi boti yang tak bisa kupungkiri 


Aku juga ingin dimanja, diperhatikan, disayang. Ingin merasakan kehangatan pelukan, mendengar kata-kata lembut, merasakan kasih sayang yang tulus.


Sesekali aku juga ingin dijamah, pasrah sambil mendesah, dikoyak rasa nikmat, memiliki seorang Top yang bisa memberikan sentuhan hasrat.


Aku ingin rasanya dipeluk, sambil berciuman, dan sebatang daging berurat dengan mesra mengoyak lubangku yang berdenyut.


Merasakan dua keringat menyatu, deras, mencium aroma sperma pria idaman yang menguar tajam ke hidung. Enak sekali membayangkannya.

 

Mungkin aku terlalu keras kepala, terlalu gengsi untuk menunjukkan kelemahanku. Mungkin aku terlalu takut untuk membuka hati, takut jika aku terluka.


Makanya banyak boti yang mendekat, dan sejauh ini cuman boti, para Top mungkin langsung insecure.

 

Tapi, aku manusia biasa. Aku butuh kasih sayang, butuh tempat untuk bermanja, butuh seseorang yang bisa mengayomiku.

 

Aku lelah menjadi kuat, lelah menjadi sandaran. Aku ingin merasakan bagaimana rasanya menjadi lemah, menjadi anak kecil yang ingin dimanja.

 

Semoga suatu hari, aku bisa menemukan seseorang yang bisa menerimaku apa adanya, yang bisa menjadi sandaran untukku, yang bisa mengayomiku.

 

Aku lelah, tapi aku masih berharap.


By Fredo

Posting Komentar

0 Komentar