Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Guru yang Kuinginkan | BL Story Indonesia




Langit senja di halaman sekolah selalu menjadi pemandangan yang dinikmati Bara, seorang murid kelas 12. 

Duduk di bangku taman, dia sering memperhatikan Gurunya, Pak Arya, yang tengah sibuk melatih tim basket di lapangan. 

Pak Arya adalah guru olahraga, pria muda berusia 24 tahun, dengan kulit putih bersih, wajah tampan, dan gaya yang selalu cool. 

Meski terlihat serius di lapangan, dia punya sisi lain yang membuat hati banyak murid—termasuk Bara—bergetar: keahliannya bermain musik.

Setiap Jumat sore, Pak Arya sering membawa gitar akustiknya ke ruang seni. 

Ia akan duduk di sana, memainkan melodi lembut yang membuat siapa pun yang mendengarnya terpesona. 

Bara, diam-diam sering mencuri waktu untuk mendengarkan dari balik pintu. 

Ada sesuatu dalam caranya memetik senar gitar, dipadukan dengan senyum kecil yang tulus, yang membuat hati Bara berdebar tak karuan.

Namun, perasaan itu selalu ia simpan rapat. Bagaimana mungkin seorang murid seperti dirinya bisa mengungkapkan cinta pada seorang guru muda yang begitu sempurna?

Satu hari, saat sesi olahraga selesai lebih cepat, Bara sengaja tinggal di lapangan untuk menyelesaikan tugasnya. 

Pak Arya mendekat dengan gitar di tangan.

"Bara, tugasmu sudah selesai?" tanyanya sambil duduk di bangku tribun.

Bara mengangguk canggung. "Iya, Pak. Saya cuma mau menikmati suasana sebentar."

Pak Arya tersenyum, lalu mulai memetik gitar, memainkan lagu yang lembut. 

Suaranya merdu, seakan bisa menenangkan segala kegelisahan. Setelah selesai, ia menatap Bara.

"Kamu suka musik, kan? Dari caramu memperhatikan, aku bisa menebaknya," ujarnya dengan senyum tipis.

Bara tersipu. "Iya, Pak. Tapi saya cuma pendengar, nggak seperti Bapak yang jago main musik."

"Semua bisa dipelajari, asal ada kemauan," jawabnya. "Tapi kadang, musik juga cara kita bicara, saat kata-kata nggak cukup."

Kata-kata itu membuat Bara berpikir lama. Mungkin benar, musik adalah cara terbaik untuk menyampaikan perasaan yang selama ini ia pendam.

Di malam perpisahan sekolah, saat semua murid dan guru berkumpul, Bara akhirnya memberanikan diri. 

Ia membawa gitar dan memainkan sebuah lagu sederhana di depan semua orang, lagu yang ia tulis khusus untuk Pak Arya.

Saat selesai, Pak Arya mendekatinya, tersenyum hangat. "Lagu yang indah, Bara. Kamu menulisnya dengan hati."

Bara mengangguk, matanya penuh harap. "Terima kasih, Pak. Lagu ini untuk seseorang yang selalu menginspirasi saya."

Pak Arya menatapnya dengan lembut. 

"Teruslah bermain musik, Bara. Suatu hari, kamu akan menemukan tempat di mana perasaanmu tersampaikan dengan sempurna."

Dan malam itu, meski cinta Bara tetap tak terungkap secara langsung, ia merasa bahagia. 

Karena, kadang, mencintai adalah tentang belajar melepaskan, dan menerima bahwa rasa itu akan selalu menjadi kenangan yang indah.

Posting Komentar untuk "Guru yang Kuinginkan | BL Story Indonesia"