Lelaki yang Kedinginan di Teras Ruko | BL Story
Hujan deras mengguyur jalanan di depan ruko milik Hilal. Udara malam yang lembap membuat kaca depan ruko berkabut, buram oleh hembusan nafas yang keluar dari mulutnya.
Hilal baru saja menutup pintu rolling door setengah, bersiap menutup penuh sebelum matanya menangkap sosok pria berdiri di bawah atap depan ruko.
Pria itu tampak menggigil, hanya mengenakan jaket tipis dan celana jeans yang basah. Tak ada payung atau jas hujan bersamanya, membuatnya terjebak di tengah dinginnya malam.
“Mas, masuk aja ke dalam,” Hilal berseru, membukakan pintu ruko.
Pria itu menoleh, ragu sejenak sebelum menggeleng.
“Nggak, nggak usah, Mas. Saya nggak mau ganggu.”
Hilal menghela napas. Hujan semakin deras, membuat suara gemuruh air mendominasi suasana. Ia mendekatkan diri ke pintu dan setengah memaksa
“Mas, dinginnya di luar nggak main-main. Daripada sakit, mending masuk aja.”
Akhirnya pria itu menyerah, melangkah masuk dengan gerakan kaku.
Tubuhnya sedikit membungkuk, mungkin untuk menahan rasa dingin yang menusuk.
Hilal memperhatikannya sejenak. Hidung pria itu merah, tangannya menggigil.
“Kamu nggak kuat dingin, ya?” tanya Hilal sambil berjalan ke dapur kecil di sudut ruko.
Pria itu mengangguk pelan.
“Iya, saya memang sensitif sama dingin. Hawa dingin bisa bikin badan saya gemetar nggak karuan.”
Hilal mengingat pelajaran tentang reaksi tubuh terhadap suhu dingin.
Orang dengan sensitivitas seperti itu sering kali memiliki metabolisme basal yang cepat, sehingga tubuhnya lebih cepat kehilangan panas.
Ia juga teringat bahwa jaket pria itu sudah basah kuyup, tidak banyak membantu melindunginya.
“Bentar, saya bikinin teh hangat,” ujar Hilal. Ia kembali dengan secangkir teh panas dan sebuah kaos bersih dari lemari di kamar belakang.
“Nih, ganti jaketmu yang basah. Kalau perlu, kaosmu juga diganti, saya ada kaos bersih.”
Pria itu tampak canggung, tetapi menerima kaos itu dengan anggukan kecil.
Ia membuka jaketnya perlahan, lalu kaos basah yang menempel di tubuhnya.
Hilal terdiam sesaat. Pria itu, di bawah pakaian yang kuyup, ternyata memiliki tubuh atletis yang mengesankan.
“Terima kasih, Mas… eh, namanya siapa?” pria itu bertanya sambil mengenakan kaos bersih yang diberikan Hilal.
“Hilal. Kamu?”
“Nama saya Reza.”
Mereka duduk di kursi dekat etalase, berbincang sambil menunggu hujan reda.
Reza bercerita bahwa ia baru saja pulang kerja dan tidak membawa jas hujan karena pagi tadi cuaca cerah.
Hilal mendengarkan dengan santai, sesekali menyisipkan lelucon kecil yang membuat Reza tertawa pelan.
Namun, hujan tak kunjung berhenti. Jam dinding menunjukkan pukul sebelas malam, dan jalanan masih basah serta lengang.
“Mas, kayaknya mending kamu nginap aja di sini,” kata Hilal akhirnya.
“Di luar dingin banget, daripada sakit.”
Reza menatap Hilal dengan ragu.
“Nggak apa-apa, Mas? Saya nggak mau merepotkan.”
“Nggak usah sungkan. Di sini ada kamar, saya juga biasanya tidur di ruko ini. Besok pagi, kalau hujan udah reda, kamu bisa pulang.”
Reza tersenyum, kali ini tanpa ragu.
“Terima kasih banyak, Mas Hilal. Saya beruntung banget ketemu orang baik malam ini.”
Hilal hanya tersenyum sambil merapikan gelas teh di meja.
Di luar, hujan terus turun tanpa henti, tetapi di dalam ruko kecil itu, suasananya hangat dan nyaman.
Posting Komentar untuk "Lelaki yang Kedinginan di Teras Ruko | BL Story"