Penjaga Toko yang Kuinginkan | BL Story
Pet shop itu berdiri di sudut jalan kota kecil yang ramai.
Toko mungil dengan papan nama bertuliskan "Happy Paws" itu tampak ceria dengan dinding cat hijau pastel dan gambar kucing serta anjing tersenyum.
Di dalamnya, rak-rak penuh berisi produk kebutuhan hewan peliharaan tersusun rapi.
Ada kantong makanan kering, kaleng makanan basah, vitamin, sampo khusus, mainan warna-warni, dan bahkan pakaian mungil untuk hewan.
Aroma khas makanan hewan bercampur wangi lembut lilin aroma terapi yang menyegarkan ruangan.
Billy, seorang pemuda berusia 20-an, adalah penjaga toko sekaligus anak pemilik usaha keluarga ini.
Ia ramah, cekatan, dan tampak mencintai pekerjaannya. Tangannya terampil menata barang sambil sesekali melayani pelanggan yang datang.
Rambut hitamnya seringkali sedikit berantakan, tetapi senyumnya selalu terjaga, membuat suasana toko terasa hangat.
Suatu sore, pintu toko terbuka, menimbulkan bunyi lonceng kecil yang menggantung di atasnya.
Seorang pria memakai singlet putih masuk, melangkah perlahan sambil melihat-lihat.
Namanya Arby. Ia tampak penasaran, dan matanya tertuju pada Billy yang sedang menata kaleng makanan hewan di rak.
"Selamat sore, bisa saya bantu?" tanya Billy, menoleh padanya dengan senyum khasnya.
Arby mengangguk. "Iya, aku mau cari makanan untuk kucingku. Dia persian-medium, usianya sekitar dua tahun. Kira-kira makanan apa yang cocok?"
Billy segera menyarankan beberapa merek makanan kucing premium. Ia menjelaskan dengan sabar tentang kebutuhan gizi kucing berbulu panjang seperti milik Arby, dari protein tinggi hingga omega 3 untuk kesehatan bulu.
Arby mendengarkan dengan penuh perhatian, dan saat itu ia merasa Billy sangat menarik, bukan hanya karena pengetahuannya, tetapi juga cara bicaranya yang tulus.
Sejak hari itu, Arby menjadi pelanggan tetap. Ia kerap mampir untuk berkonsultasi tentang perawatan kucingnya.
Mulai dari cara menghilangkan kutu, memilih sampo terbaik untuk bulu, hingga vitamin yang bisa mencegah kerontokan.
Billy selalu dengan senang hati membantu, bahkan terkadang memberikan tips tambahan yang tidak pernah Arby pikirkan sebelumnya.
"Kalau bulunya rontok, coba kasih vitamin ini," kata Billy suatu kali, menyerahkan sebuah botol kecil pada Arby.
"Ini bagus, khusus untuk kucing berbulu panjang. Pastikan juga dia tidak stres, ya."
Arby tersenyum. Ia merasa nyaman berada di toko itu, terutama karena Billy.
Namun, meski ia sering mencari alasan untuk kembali, Billy selalu memperlakukannya dengan profesional.
Arby mulai gelisah. Perasaannya kepada Billy perlahan berubah, tapi ia tidak tahu bagaimana cara mengungkapkannya.
Baginya, Billy adalah lebih dari sekadar penjaga toko, tetapi ia takut Billy hanya menganggapnya pelanggan biasa.
Malam itu, Arby duduk di kamarnya, memandangi kucing kesayangannya yang sedang tidur pulas.
"Billy pasti hanya melihatku sebagai customer," gumamnya pelan.
"Tapi... aku tidak bisa berhenti memikirkannya."
Arby tahu ia harus membuat pilihan. Ia bisa terus mengunjungi toko itu tanpa mengatakan apapun, atau mencoba berbicara jujur dengan Billy, meski risikonya ditolak.
Namun, satu hal yang pasti, pet shop kecil itu kini menjadi tempat spesial baginya—tempat di mana ia tidak hanya menemukan kebutuhan untuk kucingnya, tetapi juga sesuatu yang membuat hatinya berdebar.
Posting Komentar untuk "Penjaga Toko yang Kuinginkan | BL Story"